Tangerang Selatan, Banten – Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menilai belum adanya fasilitas konektifitas transportasi langsung antara Indonesia dan Iran menjadi penyebab masih rendahnya nilai perdagangan kedua negara.
Padahal hubungan perdagangan dan juga hubungan bilateral kedua bangsa secara luas telah terjalin berabad-abad bahkan sebelum Indonesia merdeka. Bahkan, ada sedikitnya 700 kata dari Bahasa Persia yang digunakan di Iran juga menjadi kata-kata di Bahasa Indonesia.
Berbicara dalam kunjungan kerja dan sekaligus bersilaturahmi dengan komunitas Usaha Menangah, Kecil dan Mikro (UMKM) yang dibina oleh organisasi masyarakat Perkumpulan Andalan Nahdliyin (PERAN) UMKM Indonesia tingkat Provinsi Banten pada Jumat, 13 Des. 2024 di Kota Tangerang, Dubes Iran berharap bila telah ada koneksi transportasi langsung yang menghubungkan Jakarta dan Taheran, diharapkan akan berdampak pada peningkatan kerjasama di sektor UMKM kedua negara.
“Kami telah mengajukan rencana penerbangan langsung Jakarta-Teheran… Izin sudah diperoleh, tinggal implementasinya,” kata Dubes Boroujerdi yang disambut meriah oleh para hadirin.
Ia berharap dengan adanya penerbangan langsung tadi, hubungan masyarakat kedua negara akan meningkat di berbagai bidang terutama di bidang perdagangan dan pariwisata karena adanya fasilitas bebas visa selama 15 hari bagi WNI ke Iran dan sebaliknya.
Dalam pidato menyambut tamu dari Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Ketua Umum PERAN UMKM Indonesia K.H. Endy Setio Lesmana mengapresiasi kunjungan Dubes Iran dan rombongan yang mewakili masyarakat dan pelaku usaha dari negaranya.
“Peran UMKM Banten kami pilih sebagai etalase UMKM dan budaya karena perkembangan dan pergerakannya yang cukup aktif dan progresif. Berbagai kreasi dan aktivitas pelaku UMKM cukup masif karena di dukung oleh pemerintah daerah setempat, berimbas kepada peningkatan ekonomi masyarakat, mampu naik kelas dalam persaingan global, serta siap menyongsong Indonesia emas 2045” katanya menjelaskan.
Melalui kunjungan Dubes Iran untuk Indonesia dan rombongan ke Provinsi Banten untuk bertemu langsung dengan pelaku UMKM setmpat dan melihat langsung hasil produksi mereka, K.H. Endy berharap akan ada kemungkinan kerjasama nyata dengan Iran di bidang UMKM dari Banten sehingga produk-produk yang dihasilkan dari Banten secara khusus bisa naik kelas dan masuk ke pasar internasional.
Sementara itu, Dr. Tubagus Regiasa Fajar, sekretaris dinas perindustrian dan perdagangan Provinsi Banten, dalam sambutannya mewakili Gubernur Banten berharap bahwa kunjungan Dubes Iran untuk Indonesia dan Tim dapat menjadi jalan dan sinyal untuk pertumbuhan UMKM di Provinsi Banten.
Pada kesempatan itu ia juga memaparkan kondisi perindustrian di Banten yang memungkinkan bagi potensi investasi asing selain di sektor UMKM. Di Banten secara kesuluruhan terdapat setidaknya 5.555 unit usaha – 1.671 usaha berskala besar, 400 berskala menangah, 1.743 berskala kecil dan sisanya berskala mikro – terdapat di delapan kabupeten/kota.
Adapun industri manufaktur prioritas menurut arahan gubernur, kata Tubagus Regiasa, di antaranya adalah industri tekstil, alas kaki, pertanian yang sejalan dengan program national untuk swasembada pangan, wisata berbasis alam dan reliji, besi dan baja, pembangkit listrik, kimia, elektronik dan telematika di mana UMKM juga ambil bagian.
Pertemuan yang diselenggarakan di Gerai Lengkong, Kota Tangerang Selatan, dihadiri oleh para pimpinan PERAN UMKM Indonesia dari tingkat pusat, provinsi dan dari beberapa kabupaten/kota lainnya, serta pemangku kepentingan di Provinsi Banten dan Kota Tangerang Selatan yang membahas tentang potensi kerjasama nyata masyarakat kedua negara, khususnya di bidang UMKM. Sementara Dubes Iran didampingi oleh Konselor Kebudayaan dan Seni Dr. Mohammad Reza Ibrahimi.
Gerai Lengkong adalah salah satu etalase produk UMKM dari usaha UMKM di seputaran Kota Tangerang Selatan.
Pada kesempatan itu, para tamu undangan disuguhkan dua tarian khas Provinsi Banten, tari Sirih Kuning dan Gambang Kromo, yang disumbangkan oleh group Gambang Kromo asuhan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
Beberapa produk UMKM yang telah menjadi primadona dipasar dunia turut di pamerkan dalam acara tersebut, produk unggulan dari wilayah Banten untuk dilihat oleh rombangan Dubes Iran.
“Saya turut bergembira dan bangga atas kunjungan ini, berbagai produk unggulan telah kami siapkan, sehingga pengusaha yang hadir dapat melakukan kerjasama produk unggulan dari daerah Banten. Harapan Kami, UMKM di provinsi Banten naik kelas dan profesional dalam melakukan kerjasama antar negara,” kata Ketua PERAN UMKM Indonesia Provinsi Banten Dra. Hj. Nelty Fariza Kusmiliaty selaku tuan rumah pertemuan dan silaturahmi tersebut. (***)